[TRAVEL] : Assalaamualaikum, Banda Aceh!

SUPER EXCITED! 😍
pas tahu kalau dipilih juga untuk acara manajemen  investasi di Banda Aceh, kenapa excited? soalnya gue belum pernah ke Banda Aceh. hihihi pastinya bakal jadi pengalaman tersendiri ketika menginjakkan kaki di 0 Kilometer! (Punya niat tersendiri).

Berangkat dari Pekanbaru menggunakan lion air, karena engga  ada yang direct route dari Pekanbaru ke Banda Aceh, jadi kita memilih transit di Bandara Kuala Namu (Medan). Duileh ternyata delay selama 30 menit, yang seharusnya berangkat jam 18.35 menjadi 19.05.

Perjalanan ke Kuala namu (Medan) membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam saja dan kita transit lagi selama 1 jam lagi di Kuala Namu (Medan). Seinget gue, baru 2 kali gue menginjakkan Kuala Namu, tapi kok di visit path udah 3 kali yaaa. hahaha short memory nih, gue lupa banget kapan terakhir menginjakkan Kuala Namu, well, berapa kali pun enggak penting karena untungnya transitnya pun enggak pakai delay. Sekitar jam 20.45 kita sudah terbang lagi untuk ke  Sultan Iskandar Muda Airport. 

Sekitar jam 21.45 kita sudah touch down Banda Aceh!! pas naik pesawat tadi rutenya agak memutar jauh sampai ujung pulau sumatera baru masuk ke landasannya, seru sendiri di atas pesawat. karena memang kata orang Aceh sendiri Banda Aceh itu dikelilingi oleh laut dan enggak terlalu besar cuman sekitar 61 kilometer persegi. Untuk di ketahui bersama kalau Aceh itu sebagian besar adalah suku Aceh dan islam sebagai panutan rakyat aceh. Nah, memang alangkah baiknya kalau berkunjung kesuatu tempat kita cek dan ricek do and don'ts nya ketika berada disana, sudah bukan rahasia umum kalau Aceh kental dengan agama islamnya, sehingga gue memilih baju yang lebih tertutup dan longgar untuk beraktifitas di Aceh.

Selamat Datang

Perjalanan di Malam Hari



Karena yang arrange perjalanan ini gue sama kak fu, maka kita gak mau sia-siain waktu, pas baru sampai lokasi bandara langsung charter mini bus dari Hotel, kebetulan kita menginap di hotel Arabia Banda Aceh karena letaknya di tengah kota, kalau kalian mau kesini, inget ya hotel Arabia dan Grand Arabia adalah hotel yang berbeda jangan salah. XD.

Dari Bandara ke Hotel Arabia itu lumayan jauh untuk ukuran daerah yaitu sekitar 30 menit. untuk charter mobil hotel dari Bandara kita rogoh kocek Rp. 150.000,- sekali antar.

Source : Google

Sesampainya di hotel gue enggak mau langsung tidur, karena laper banget belum makan malam jalan kaki dong ke tempat kuliner malam. Sepanjang jalan dari Bandara ke Hotel, yang gue perhatikan bahwa adanya kehidupan malam yang agaknya lumayan panjang di Banda Aceh ini, bayangin saja kalau di Pekanbaru itu toko handphone jam 22.00 WIB sudah close alias tutup, tapi kalau di Banda Aceh buka mulai dari jam 07.30 sampai jam 23.00 WIB, udah gitu kedai kopinya kata orang-orang setempat buka sampai pukul 02.00 dini hari. WOW.  Jadi gak sabar buat ke kedai kopinya, tapi enggak bisa malam ini, karena badan gue super capek dan kena kafein pastinya enggak bakalan tidur 😥.

Sekitar 20 meter berjalan sudah banyak kuliner malam, kawasan hotel memang adalah pusat kuliner terkenal di Bandara Aceh yaitu daerah Rex- Peunayong. Masih terlihat ada becak motor dan Labi-labi (Mobil angkot, modifikasi dari pick-up) yang menjadi kendaraan umum dan masih lalu lalang di malam yang dingin ini. Ya, dingin, cuaca hari ini sedikit dingin karena angin laut.

Kami memilih tempat makan yang pojok, karena malam minggu, jadi buka sampai jam 12 malam. Karena gue sudah searching sebelumnya, gue pesan sate matang yang menjadi khas Aceh, sate ini disiram kuah kaldu dan di celup kuah kacang beserta bumbu gurih lainnya, enak banget! dagingnya lembut, kebanyakan adalah daging sapi dibanding ayam, yang lain mencicipi udang dan mie aceh yang tentunya dilengkapi dengan teh tarik aceh dan kopi aceh.

Sate Matah disiram kuah kaldu dan di celup bumbu kacang dan campurannya yang gurih! duh ngangenin


Murah Banget! Kami makan ber-7 sekitar 240ribuan!!

Kemana lagi malam ini?
Istirahat dulu ya, karena besok paginya gue dan grup bakal ke Sabang. Hooray!



Share:

0 komentar