[SHARING & CARING] : Aku Cinta Rupiah!

sewaktu lagi milih-milih barang di mall, tanpa sengaja gue mengamati perilaku orang-orang disekitar. hal yang gue perhatikan sebenarnya sepele, yaitu : memperhatikan cara orang memperlakukan uang RUPIAH mulai dari yang nominalnya paling besar maupun sampai yang terkecil.

TARGET PERTAMA :

gue memperhatikan turis orang lokal yang berbelanja baju dengan membayar menggunakan uang nominal besar (seratus ribuan kan yang paling besar? hehe). ketika sang kasir memberikan uang kembalian berupa recehan dan beberapa seribuan berbentuk kertas, si lokal tampak terburu-buru menerima uang kembalian, meremas uang tersebut dan memasukkan ke saku belakang dan sisa recehannya di lempar kedalam tasnya. (Ah, biasa aja.. kita sering melakukannya lalu apa yang aneh?)


TARGET KEDUA:
Pembeli berikutnya merupakan turis jepang, ketika menerima kembalian dari sang kasir. gue kaget ternyata si turis berhenti sebentar untuk merapikan kembali uang-uang recehan tersebut kedalam dompetnya. di tatanya lurus-lurus agar tidak ada satupun yang terlipat, lalu dengan santainya melanjutkan kembali aktifitas berbelanjanya di toko lain. *shock*


Begitukah kita memperlakukan mata uang negara kita sendiri? sedangkan warga asing lain memperdulikan cara memperlakukan mata uang negara lain?

Gue rasa bukan orang yang berbelanja tadi saja yang gue temukan seperti itu, tapi hampir setiap orang di Indonesia ini gue rasa belum memperlakukan uang rupiah dengan baik. contoh lain seperti di angkutan umum duit dua ribuan di remas-remas atau dilipat-lipat. padahal tau tidak bahwa Rupiah-pun merupakan simbol kedaulatan negara kita?

Sedih sekali rasanya ketika orang-orang kaya lebih memilih Dollar dari pada Rupiah. Dan anak-anak muda lebih menyimpan Dollarnya dengan baik, tidak tercoret atau terlipat sedikitpun karena mereka tahu harga tukar Dollarnya akan turun begitu ada yang cacat dengan mata uang Dollar tersebut. Mengapa kita tidak memperlakukan Rupiah kita seperti itu?

Caranya bagaimana?

1) Jangan di-staples

Sering kali ibu-ibu arisan men-staples uang-uangnya (kenapa contohnya ibu-ibu arisan ya? hehe kesannya deket banget gitu ya sama benda staples), katanya "biar enggak ke cecer". Padahal uang-uang yang kembali ke Bank Indonesia akan diproses kembali melalui mesin. dan sayang sekali jika mesin membaca bahwa lubang sedikit akibat staples dianggap sebagai uang rusak oleh mesin sehingga akan dihancurkan. Kamu bisa gunakan klip kecil sebagai pengganti staples.

2) Rupiah bukan Kertas Origami

Aduh, ini fakta! bahwa ada aja orang yang membuat kodok-kodokan, burung-burungan, kapal-kapalan dari uang kertas Rupiah. Mereka menamakannya "Moneygami". Bagi yang membuat moneygami dapat dikenakan sanksi menurut aturan UUD Indonesia yang berlaku. Kalau mau menunjukkan karya seni lebih baik dengan kertas lain, tidak melakukan penghinaan terhadap mata uang sendiri.

3) Jangan di corat-coret

Sedih banget liat di thread kaskus, tentang uang 1000 Rupiah yang pahlawannya di corat-coret. Gue sih bakal malu. Bagaimana kalau negara lain lihat? lebih baik 1000-an masukin ke kotak amal atau kasih pengemis. Kreatif boleh tapi jangan bertindak bodoh. Nekat boleh asal tetap positif :)

4) Dompet Khusus

Sebaiknya setiap orang yang sudah dapat menggunakan uang mempunyai dompet khusus sendiri untuk uang kertas maupun recehan. hayo, siapa yang nggak punya dompet dan kerjaannya remes-remes uang? kamu bisa kreatif bikin dompet dari kardus loh kalau engga bisa beli :)


So, ayo gerakkan kembali Cinta Rupiah yang sudah memudar.... Cinta Rupiah jangan hanya di bibir saja (ceilah..) tapi juga diteladani......


"Aku cinta Rupiah, biar Dollar dimana-mana...."

Share:

0 komentar